Oleh : Khasril, A
I. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN
Manfaat dan fungsi pemangkasan pada tanaman kopi umumnya adalah agar pohon tetap rendah sehingga mudah perawatannya, membentuk cabang-cabang produksi yang baru, mempermudah masuknya cahaya dan mempermudah pengendalian hama dan penyakit.
Pemangkasan sangat diperlukan untuk :
- Menyediakan batang dan percabangan yang baik untuk buah kopi fase berikutnya.
- Menjaga keseimbangan antara total luas daun dan tanaman.
- Mencegah kelebihan cabang dan kematian tunas.
- Mengurangi bantalan bunga berlebihan (terutama bantalan bunga yang telah berusia 2-3 kali panen) pada cabang.
- Mempertahankan bentuk pohon yang ideal.
II. SISTEM PEMANGKASAN
Pada tanaman kopi dikenal 2 sistim pemangkasan, yaitu sistem pemangkasan batang tunggal dan pemangkasan batang ganda.
A. SISTEM PEMANGKASAN BATANG TUNGGAL
1. Pemangkasan Bentuk
Pemangkasan bentuk bertujuan untuk menciptakan bentuk pohon yang ideal. Pemangkasan dilakukan pada tanaman berumur 1-3 tahun.
Prinsip dasar pemangkasan bentuk diantaranya :Agar pohon tidak terlalu tinggi; Agar pertumbuhan cabang-cabang samping lebih kuat dan panjang untuk mendukung pembuahan; Tinggi ideal pohon pangkasan 1,5 - 1,8 m.; Cabang primer teratas harus dipotong tinggi satu ruas; Cabang sekunder yang tumbuh pada posisi 20 cm harus dipangkas bersih; Pilih 2-3 cabang sekunder yang kuat dan letaknya menyebar pada setiap cabang primer untuk dipelihara, dan sisanya dipangkas; Pemangkasan dilakukan pada akhir kemarau agar pertumbuhan cabang lebih baik dan kuat.
Pemangkasan produksi dilakukan untuk menjaga keseimbangan jumlah daun dengan tanaman. Menciptakan aerasi yang ideal sehingga kelembaban iklim mikro sekitar cabang terjaga (menghindarkan penyakit).
Prinsip dasar Pemangkasan produksi : Pembuangan tunas air (wiwilan) yang tumbuh keatas; Pembuangan cabang cacing dan cabang balik; Pembuangan cabang-cabang yang terserang hama dan penyakit; Pemangkasan dilakukan 3-4 kali dalam setahun dan dilakukan pada awal musim hujan
3. Pemangkasan Rejuvinasi (Peremajaan)
Terdapat dua metode dalam rejuvinasi (peremajaan), yaitu Metode Side Pruning (pemangkasan sisi) dan metode Full Stumping (Potong Habis)
a. Metode Side Pruning (Pemangkasan Sisi)
Dilakukan dengan memangkas habis seluruh cabang disatu sisi dan membiarkan sisi berlawanan normal. Pemangkasan satu sisi nantinya akan mendorong tumbuhnya tunas pada sisi yang telah dipangkas. Seleksi satu tunas yang baik dengan kriteria; berada 30-45 cm dari permukaan tanah, sehat dan kokoh.
B. Metode Full Stumping
Metode ini sebenarnya tidak direkomendasikan pada tanaman kopi karena dapat menghentikan produksi sampai 2 tahun. Namun metode ini wajib dilakukan bila tanaman terserang OPT (organisme pengganggu tumbuhan) dan membuat bagian tanaman atas harus di botong habis.
B. SISTEM PEMANGKASAN BATANG GANDA
Umumnya pangkasan dengan sistem berbatang ganda tidak tergantung pada individu pohon, oleh karena itu teknik ini banyak dikembangkan di negara-negara yang sukar dan mahal tenaga kerja. Oleh karena itu umumnya perusahaan perkebunan besar di Indonesia banyak yang menggunakan pemangkasan dengan sistem berbatang tunggal, sedangkan perkebunan rakyat kebanyakan menggunakan sistem berbatang ganda. Untuk menentukan sistem yang lebih baik sangat dipengaruhi oleh kondisi agroekosistem dan jenis kopi yang ditanam.
Sistem berbatang tunggal lebih sesuai untuk jenis kopi arabika karena jenis kopi ini banyak membentuk cabang-cabang sekunder dan sistem ini lebih banyak diarahkan pada pengaturan peremajaan cabang. Sehubungan dengan hal tersebut, apabila peremajaan cabang yang merupakan inti dan sistem ini, kurang diperhatikan produksi akan cepat menurun, karena pohon-pohon menjadi berbentuk payung.
Untuk daerah-daerah yang basah dan letaknya rendah, yang pertumbuhan batang-batang baru berjalan lebih cepat, sistem berbatang ganda lebih diarahkan pada peremajaan batang karena lebih sesuai. Sebaliknya, sistem ini pada umumnya kurang sesuai untuk pertanaman kopi yang sudah tua yang telah lemah daya regenerasinya.
Untuk negara-negara yang mengalami kendala tenaga kerja seperti Hawaii, Amerika Tengah/Selatan dan Afrika Timur sistem ini banyak dikembangkan. Sistem berbatang tunggal lebih sesuai bagi jenis-jenis kopi yang banyak membentuk cabang-cabang sekunder misal kopi arabika, karena sistem ini lebih banyak diarahkan pada pengaturan peremajaan cabang. Sistem berbatang ganda umumnya kurang sesuai bagi tanaman-tanaman tua yang telah lemah daya regenerasinya (kecuali apabila tanpa peremajaan periodik).
Sama dengan sistem Pemangkasan Batang Tunggal, sistem Pemangkasan Batang Ganda juga dikenal tiga macam pemangkasan yaitu:
- Pemangkasan bentuk
- Pemangkasan produksi (pemangkasan pemeliharaan)
- Pemangkasan rejuvinasi (peremajaan)
1. Pemangkasan Bentuk
Tujuan pangkasan bentuk dalam budidaya kopi bertujuan membentuk kerangka tanaman yang kuat dan seimbang. Tanaman menjadi tidak terlalu tinggi, cabang-cabang lateral dapat tumbuh dan berkembang menjadi lebih kuat dan lebih panjang. Selain itu kanopi pertanaman lebih cepat menutup. Hal ini penting untuk mencegah rumpai dan erosi.
2. Pemangkasan Produksi (Pemangkasan Pemeliharaan)
Pangkasan produksi bertujuan untuk menjaga keseimbangan kerangka tanaman yang telah diperoleh melalui dari pangkasan bentuk. Pemangkasan cabang-cabang yang tidak produktif yang biasanya tumbuh pada cabang primer, dan cabang balik, cabang cacing (adventif). Pemangkasan cabang-cabang tua yang tidak produktif biasanya telah berbuah 2-3 kali, hal ini bertujuan agar dapat memacu pertumbuhan cabang-cabang produksi. Apabila tidak ada cabang-cabang reproduksi, cabang tersebut harus dipotong juga agar zat hara dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan cabang lain yang lebih produktif. Pemangkasan juga dilakukan terhadap cabang yang terserang hama hal ini agar tidak menjadi sumber inang.
3. Pemangkasan Rejuvinasi (Peremajaan)
Pangkasan rejuvinasi bertujuan untuk memperoleh batang muda, untuk sistem berbatang ganda pangkasan produksi adalah juga merupakan pangkasan rejuvinasi. Pangkasan ini dilakukan apabila produksi rendah tetapi keadaan pohon-pohon masih cukup baik. Untuk lokasi kebun yang banyak diperoleh tanaman yang mati (lebih 50%) sebaiknya didongkel dan dilakukan penanaman ulang (replanting). Pemangkasan ini dilakukan terhadap batang pada tinggi ± 50 cm, pada menjelang musim hujan. Apabila batang nampak “halus”, biasanya wiwilan sukar keluar, kurang lebih 1 tahun sebelum dilakukan rejuvenasi tanaman harus dipotong (distump). Agar produksi tidak menurun secara drastis, maka pemangkasan rejuvinasi hendaknya dilakukan pada akhir suatu tahun panen besar (akhir on-year).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar