25 Maret 2012

KULIT BUAH NAGA DIBUANG SAYANG


Oleh: Puji Lestari, STP.


Kulit buah naga merupakan limbah hasil pertanian selama ini belum termanfaatkan, padahal kulit buah naga mengandung zat warna alami betasianin yang cukup tinggi.

Kecerdasan


Oleh: Isralasmadi

Kecerdasan menurut Dryden,Gordon dan Jeannett Vos : 2004 ada beberapa macam:

16 Maret 2012

UNSUR HARA DAN PERTUMBUHAN TANAMAN

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh pengelola pertanian adalah menciptakan kondisi tanah yang ideal bagi pertumbuhan tanaman.
Untuk menciptakan kondisi ini, para pengelola pertanian harus memiliki pengetahuan tentang beberapa hal,seperti pengetahuan tentang sifat fisik dan kimia tanah serta pengetahuan tentang proses pertumbuhan tanaman.

PROSES PERTUMBUHAN TANAMAN
Salah satu proses terpenting yang terjadi dialam adalah proses fotosintesis. Dalam proses ini karbondioksida (CO2) dan air (H2O) didalam sel klorofil bereaksi dengan bantuan radiasi matahari untuk memproduksi gula. Gula yang terbentuk dapat digunakan oleh tanaman untuk memproduksi energi melalui proses respirasi (pernafasan). Selain itu gula juga berfungsi untuk membentuk sel atau jaringan tubuh yang baru (proses asimilasi) atau dapat diubah menjadi pati,lemak,dan protein sebagai cadangan makanan yang disimpan diakar,ranting,daun buah dan biji.
Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman,proses fotosintesis harus dibuat menjadi lebih efisien. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki kelembapan tanah(menurunkan tingkat stress akibat kekeringan),meningkatkan penyerapan energi surya dan CO2,serta menyediakan nutrisi yang diperlukan dalam proporsi yang benar dan tepat.

Umumnya tahap pertumbuhan tanaman dibagi menjadi 2 fase, yakni fase vegetatif dan fase generatif.
FASE VEGETATIF : Terjadi pada perkembangan akar,daun dan batang baru,terutama saat awal pertumbuhan atau setelah masa berbunga atau berbuah. Pada fase ini terjadi tiga proses penting,yakni pembelahan sel, perpanjangan sel, dan tahap pertama dari diferensiasi sel.

FASE GENERATIF : atau fase reproduktif terjdi pada pembentukan dan perkembangan kuncup-kuncup bunga,bunga,buah dan biji. Dapat juga terjadi pada pembesaran dan pendewasaan struktur penyimpanan makanan, akar-akar dan batang yang berdaging. Proses penting ynag berlangsung pada fase generatif meliputi pembuahan sel-sel yang secara relative berjumlah sedikit; pendewasaan jaringan; penebalan serabut-serabut; pembentukan hormone untuk perkembangan kuncup bunga,bunga,buah dan biji; perkembangan alat-alat penyimpanan; dan pembentukan koloid-koloid hidrofilik(koloid yang dapat menahan air).

UNSUR HARA YANG DISERAP OLEH TANAMAN BERASAL DARI 3 SUMBER SEBAGAI BERIKUT :

1. BAHAN ORGANIK. Sebagian besar unsure hara terkandung didalm bahan organic. Sebagian dapat digunakan langsung oleh tanaman,sebagian lagi tersimpan untuk jangka waktu yang lebih lama. Bahan organic harus terdekomposisi (pelapukan)terlebih dahulu sebelum tersedia bagi tanaman.

2. MINERAL ALAMI. Setiap jenis batuan mineral yang membetnuk tanah mengandung bermacam-macam unsure hara.Minderal alami ini berubah menjadi unsure hara yang tersedia bagi tanaman setelah mengalami penghancuran oleh cuaca.

3. UNSUR HARA YANG TERJERAP ATAU TERIKAT. Unsur hara initerikat dipermukaan atau diantara lapisan koloid tanahdan sebagai sumber utama dari unsure hara yang dapat diataur oleh manusia. Unsur hara yang terikat ini biasanya tidak dapat digunakan oleh tanaman, karena pH-nya terlalu ekstrem atau terdapat ketidak seimbangan jumlah unsure ahara . Lewat pengaturan pH tanah,unsure hara ini dapat diubah menjdai unsure hara yang tersedia bagi tanaman.

UNSUR HARA TANAMAN
Unsur hara yang diserap oleh tanaman dari dalam tanah terdir dari dari 13 unsur mineral atau sering disebut dengan unsure hara esensial. Unsure hara sangat diperlukan tanaman dan fungsinya tidak dapat digantikan olah unsure lain. Jika jumlahnya kurang mencukupi, terlalu lambat tersedia, atau tidaka diimbangi oleh unsure lain akan menyebabkan peratumbuhan tanaman terganggu.
Dari ketiga belas unsure hara yang diperoleh dari dalam tanah, enam unsure diantaranya diperlaukan tanaman dalam jumlah lebih besar atau yang sering disebut dengan unsure makro.

Unsure makro terdiri dari : NITROGEN(N),FOSFOR(P), KALIUM (K), CALSIUM(Ca), MAGNESIUM (Mg) dan SULFUR (S).
Tujuh unsure yang diperlukan tanaman dalam jumlah relative lebih kecil atau sering disebut dengan unsure mikro.

Unsure mikro terdiri dari : BESI (Fe), SENG (Zn), MANGAN(Mn), BORON (B), MOLIBDENUM (Mo) dan KHLOR (Cl).

(Ir.Novizan-Petunjuk Pemupukan Yang Efektif, Agro Media Pustaka,Jkt)

PEMBIBITAN JAMUR TIRAM SKALA RUMAH TANGGA



Meskipun secara teoritis dan unsur idealisnya pembibitan dilakukan dengan prinsip mikrobiologi yang aseptis dalam laboratorium, namun tidak tertutup kemungkinan bahwa pembibitan jamur dapat dilakukan untuk skala rumah tangga di dapur.
Ya, dari dapur anda sendiri dapat menjadi pabrik yang merupakan cikal bakal ratusan botol bibit produksi jamur tiram. Kalau dirunut, jika kita berhasil membuat satu saja botol bibit PDA jamur tiram.., kita bisa menghasilkan 30 botol F1 untuk menjadi 1500 botol F2 yang bisa menghasilkan 60.000 baglog jamur tiram.

Hanya saja perlu diingat bahwa prinsip kebersihan dan kehati-hatian tetap menjadi poin penting dalam pengerjaan pembibitan ini. Nah, selanjutnya apa saja yang diperlukan untuk memulai pembibitan jamur dari dapur sendiri?

Yang pertama adalah pembuatan media agar kentang (PDA). Anda hanya perlu menyiapakan kompor, panci untuk merebus potongan kentang sebanyak 200 gr untuk 1 L media. Setelah itu air rebusan kentang ditambahkan 20 gr gula dan 20 gr agar-agar tanpa warna untuk didihkan kembali.
Setelah mendidih larutan dituang sebanyak 10 ml ke dalam botol  kaca bening bekas obat, madu atau vitamin (Catatan : sebelum dipakai botol dicuci bersih dan dipanaskan dalam air mendidih 10 menit).

Selanjutnya botol disumbat kapas dan alumunium foil atau plastik. Botol botol tersebut kemudian disterilisasi menggunakan panci presto bertekanan. Panci presto ini sama dengan panci presto untuk ayam atau ikan, harga sekitar 300rb tergantung merk. Idealnya menggunakan autoklaf yang harganya mencapai 2 juta untuk spesifikasi standar. Lama sterilisasi media dalam panci presto adalah setelah air dalam presto mendidih dan menghasilkan uap bertekanan yang ditandai panci berbunyi, pertahankan kondisi ini selama kurang lebih 45menit-60menit hingga yakin benar kondisi sudah steril.
Setelah itu, jangan langsung dibuka, biarkan agak dingin dahulu. Keluarkan botol-botol tadi dan letakkan dalam posisi miring/tidur agar cairan bisa melebar dengan tujuan memperluas areal permukaan media. Perhatikan jangan sampai cairan mengenai kapas, karena dapat memicu kontaminasi.


Persiapan Inokulasi PDA :
Yang perlu disiapkan adalah :
1. Ruang inokulasi berupa tempat tertutup dan steril, dapat dibuat dari kayu ukuran 0,7mx2mx0,5m, atasnya diberi kaca. Kondisi dalam dilapisi dengan tripleks melamin putih agar bersih dan steril. Bisa juga menggunakan akuarium bekas yang dimodifikasi.
2. Jarum/pinset dari stainlesssteel
3. Bunsen atau kompor spirtus (dapat di beli di apotek atau membuat sendiri dari tabung wadah kaca yang diberi sumbu)
4. Kapas steril (dapat dibeli di apotek)
5. Korek
6. Alkohol (dapat dibeli di apotek)
7. Gelas steril (cara mensterilkan dengan direbus dalam air mendidih selama 10 menit)

Langkahnya adalah :
1. Semprot kotak inokulasi atau meja inokulasi dengan alkohol, diamkan kurang lebih 20 menit.
2. Masukkan semua alat ke dalamnya.
3. Semprot tangan dengan alkohol.
4. Siapkan jamurnya. Pilih jamur yang berumur 3-4hari, bersih, tidak basah, memiliki batang tunggal yang
5. Nyalakan bunsen, lalu ambil jarum/ganggang stainless tadi dan panaskan ujung ganggang tadi di api bunsen hingga panas dan berwarna merah. Ini gunanya untuk mensterilkan dan membunuh kuman
6. Dinginkan jarum/pinset dan letakkan pada gelas yang bersih dan steril.
7. Sobeklah jamur menurut arah panjangnya, letak spora yang banyak kira-kira di dekat gagang tapi masih di tudungnya.
8. Menggunakan jarum/pinset tadi, ambil potongan kecil dari jamur seukuran kira-kira 2-3mm.
9. Ambil botol PDA dan dekatkan dengan api bunsen, perlahan bukalah kapas (semua proses harus dekat dengan api agar pasti kondisi bebas dari kuman dan bakteri), lalu masukkan potongan jamur tadi ke dalam botol PDA lalu segera tutup dengan kapas steril tadi dan juga dengan plastik dan diberi karet.                                                                                                    10. Letakkan di tempat bersih, sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jika berhasil, seluruh permukaan media dalam botol akan ditumbuhi miselium putih dalam waktu 2 minggu.

PENANGANAN HAMA PENYAKIT PADA JAMUR TIRAM



Persoalan yang tak bisa diabaikan dalam pemeliharaan jamur tiram adalah kontaminasi dan kemunculan hama penyakit.
Ketersediaan nutrisi dan lingkungan tumbuh yang memadai memicu munculnya hama penyakit yang dapat merusak bahkan mematikan  miselium atau tubuh buah jamur tiram itu sendiri. Terdapat 5 media utama yang dapat menyebabkan timbulnya hama dan penyakit : udara, air, tanah, manusia dan bibit.

Bagi sebagian orang, cara yang paling mudah untuk mengatasi serangan hama penyakit adalah dengan menggunakan fungisida, insektisida dan bahan kimia lainnya. Namun, penggunaan bahan-bahan kimia ternyata menimbulkan permasalahan baru, tanaman dalam hal ini jamur tiram menjadi tercemar bahan kimia dan tidak sehat untuk dikonsumsi sehingga dapat menurunkan harga jual
Cara terbaik mengendalikan kontaminasi dan serangan hama melalui tindakan pencegahan.  Ada 5 poin yang harus diperhatikan dalam upaya pencegahan
1. Kelancaran sirkulasi udara
2. Kebersihan air
3. Sterilisasi yang sempurna
4. Kebersihan pekerja
5. Kebersihan lingkungan baik di dalam maupun di sekitar kumbung

Berikut ini dijelaskan beberapa jenis hama yang sering ditemui pada budidaya jamur tiram, serta alternative penanggulangannya

1. Serangga
Lalat dan nyamuk merupakan serangga yang banyak terdapat dalam kumbung yang tidak dipelihara dengan baik. Serangga biasanya masuk bersamaan dengan keluar masuknya pekerja, melalui ventilasi, atau melalui lubang-lubang kecil yang tidak terdeteksi. Kondisi yang lembab ditambah dengan aroma substrat/media log sangat disukai serangga. Serangga akan meletakkan telur-telurnya pada media baglog. Setelah menetas, larva-larva yang tumbuh akan memakan miselium dan tubuh buah jamur tiram sehingga batang jamur tiram berlubang-lubang dan pertumbuhan tubuh buah jamur tiram menjadi terganggu (keriput).
Gb. Jamur rusak karena dimakan larva ulat  
Setelah memasuki fase dewasa aktif (terbang) Serangga akan berpindah ke media log jamur yang masih sehat dan berkembang biak. Demikian seterusnya sehingga dalam periode tertentu bisa menyebabkan kerusakan yang cukup besar. Selain itu, serangga juga biasa berperan sebagai vektor/pembawa  penyakit/virus yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram.
gbr. perangkap serangga
Pencegahan terhadap serangan – serangga ini dapat dilakukan dengan cara memasang kawat kasa berukuran kecil pada bagian ventilasi dan memasang plastik bening pada bagian luar pintu untuk membiaskan cahaya sehingga serangga cenderung menghindar dan menjauh dari kumbung. Bila upaya ini masih kurang, maka dapat dilakukan upaya pengendalian serangga dengan cara memasang perangkap serangga di dalam kumbung berupa lem yang dioleskan secara merata pada lembaran kertas/plastik berwarna kuning. Dapat pula memanfaatkan plastik cup bekas air mineral yang dicat kuning kemudian dilumuri perekat dan sedikit minyak

2. Laba-laba
Laba-laba dapat memakan miselium dan tubuh buah jamur tiram. Selain itu, laba-laba juga dapat menyebarkan spora jamur pengganggu. Pencegahan dapat dilakukan dengan menebarkan serbuk kapur pada permukaan lantai dan dinding kumbung. Jika terdapat sarang laba-laba (biasanya terdapat di sela-sela baglog) maka harus segera dimusnahkan.

3. Cacing
Hama cacing ini biasanya memakan miselium sehingga dapat mengakibatkan jamur tidak tumbuh sama sekali/gagal tumbuh. Hama cacing sangat kecil (±1 mm) dan dapat berkembang biak dengan cepat. Pencegahan hama cacing dapat dilakukan melakukan proses sterilisasi dengan sempurna sehingga telur-telur cacing mati.

4. Siput
Ruang kumbung yang tidak bersih dan  lantai kumbung yang kotor dan becek seringkali mengundang kedatangan siput. Siput akan memakan tubuh buah jamur tiram yang baru tumbuh sehingga pertumbuhan jamur tiram menjadi tidak optimal/rusak. Salah satu cara alami untuk mencegah ataupun mengatasi serangan siput ialah dengan menyemprot  lantai kumbung dan rak dengan ekstrak jarak pagar.

5. Rayap
Cara alami yang bisa diupayakan yaitu dengan menggunakan ekstrak sereh yang disemprotkan ke bagian tanah atau bagian kumbung yang terkena serangan.
Keberadaan ulat dan tungau pada tudung jamur sangat merugikan dan menurunkan nilai jual. Menyemprotkan pestisida tentunya bukan hal bijak, alternatifnya dengan memblender segenggam bawang putih dengan 3 liter air, disaring lalu sarinya disemprotkan ke baglog untuk mengusir gangguan hama tersebut.

Pencegahan Penyakit
Penyakit pada jamur tiram biasanya disebabkan oleh fungi, kapang, bakteri ataupun virus. Secara umum, timbulnya penyakit pada jamur ini disebabkan karena kurang sterilnya proses produksi mulai dari pembibitan hingga inkubasi.
Beberapa jenis penyakit yang umum terdapat pada jamur tiram diantaranya :

1. Trichoderma spp
gbr. baglog yang terkontaminasi
Trichoderma dapat menyebar melalui udara atau terbawa oleh pekerja. Ciri-ciri kontaminasi yang disebabkan oleh jamur ini adalah timbulnya bintik bintik atau noda hijau pada media baglog jamur tiram sehingga pertumbuhan miselium jamur tiram menjadi terhambat. Trichoderma biasanya banyak terdapat pada media log jamur yang telah mati atau pada permukaan tanah. Cara mengatasi masalah ini adalah dengan segera membuang media log jamur tiram yang telah terkontaminasi. Sedangkan pencegahannya dapat dilakukan dengan melakukan sterilisasi/desinfektasi tenaga kerja dan peralatan yang digunakan untuk perawatan kumbung.


2. Mucor spp.
Kontaminasi Mucor ditandai dengan timbulnya noda hitam pada permukaan media baglog. Kontaminasi ini menyebabkan adanya persaingan pertumbuhanMucor dengan miselium jamur tiram. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah susunan baglog jamur dan mengatur /menurunkan suhu ruangan dengan membuka dan mengatur sirkulasi udara.

3. Neurospora spp
Neurospora dapat menghambat pertumbuhan miselium dan tubuh buah.Neurospora menimbulkan tepung “orange” pada permukaan kapas penyumbat baglog. Pencegahan dilakukan dengan melakukan sterilisasi media baglog dengan sempurna dan mengurangi jumlah susunan baglog jamur tiram.

4. Penicillium spp
Kontaminasi Penicillium ditandai dengan tumbuhnya miselium berwarna coklat /merah tua. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan ruang inkubasi.
gbr. baglog yang terkontaminasi 
Sedangkan untuk mengatasi agar serangan Penicillium tidak menyebar adalah dengan membuang media baglog yang terkontaminasi.